Sarasehan Penulisan Cerita Pendek
Sidoarjo, 03 November 2022 – Dalam rangka memperingati bulan bahasa tahun 2022, SMP NEGERI 3 KRIAN menyelenggarakan Sarasehan Penulisan Cerita Pendek dengan narasumber Ibu Ajeng Maharani (Cerpenis dan Novelis). Acara ini bertujuan untuk mengembangkan literasi siswa, dengan harapan siswa-siswi SMP NEGERI 3 Krian dapat menulis buku antologi cerpen. Susunan acara pada kegiatan ini dimulai dari pembukaan, pembacaan sinopsis cerpen, kemudian acara inti, dilanjutkan dengan tanya jawab dan ditutup dengan doa.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Ibu Guru Pendamping, Tim Literasi SMP NEGERI 3 KRIAN dan perwakilan 5 siswa dari setiap kelas yang telah dipilih oleh wali kelas masing-masing. Kegiatan ini dibuka dan dimoderatori oleh Ibu Drs. Siti Muallifah, M.Pd. Selanjutnya resmi dibuka oleh Bapak Waka Humas, Bapak Mugiyanto, S.Pd., dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Waka Kesiswaan, Bapak M. Khudlori, S.Pd. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sinopsis cerpen oleh Angel August Dara Syafina dari kelas 9A yang berjudul “Florence“. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan doa oleh Bapak M. Ismail, S.Pd. Penampilan selanjutnya pembacaan sinopsis cerpen oleh Arfa’ Nashry Beanka dari kelas 9A yang berjudul “Tinta Yang Membekas“.
Tibalah di acara inti, Ibu Ajeng membuka acara dengan menyapa siswa-siswi SMPN 3 Krian. Suasana sangat ceria dan semangat. Ibu Ajeng Maharani, penulis asli Sidoarjo ini adalah seorang owner JWriting Soul Publishing. Cerpen-cerpennya telah dimuat di beberapa media cetak yakni, Solopos, Radar Surabaya, Radar Mojokerto. Pada kegiatan sarasehan ini Ibu Ajeng memberikan tips dan trik “Cara Asyik Menulis Cerita”. Tips yang pertama dan paling penting yakni seorang penulis wajib mempunyai motivasi untuk menulis, kemudian menentukan jenis cerita, selanjutnya menangkap ide cerita, dan pantangan bagi seorang penulis jangan menulis kata yang umum atau klise. Beliau juga memberikan beberapa tips untuk mendapatkan dan menyaring ide yakni dengan menggunakan kata pemancing, mengamati gambar, mengamati pengalaman yang telah terjadi sebelumnya, mendengarkan lagu, menonton film, dan membaca. Setelah materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, banyak sekali siswa-siswi yang bertanya mengenai hambatan dan tantangannya dalam menulis cerpen. Hal ini membuktikan siswa-siswi tertarik dan ingin mencoba untuk memulai menulis cerpen. Pertanyaan-pertanyaan dari siswa-siswi yang menarik kemudian diberi hadiah oleh Ibu Ajeng berupa buku hasil karya beliau yang sangat beragam dan menarik.